Selasa, 20 Oktober 2020

Multimedia Pembelajaran Interaktif | Evaluasi Multimedia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membuat kajian terhadap salah satu buku yang ada. Disini saya akan memberikan beberapa hal seperti kelebihan, kekurangan, maupun materi yang belum terdapat dalam buku. Nah pada kali ini saya akan membuat kajian terhadap salah satu bab yang terdapat pada buku. Berikut ini buku yang akan saya kaji.

Judul Buku   :  Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pengarang    :  Herman Dwi Surjono

Penerbit       :  UNY Press

Tahun terbit :  Oktober 2017 (Cetakan Pertama)

Tebal           :  92 halaman

BAB             :  BAB 5 tentang Evaluasi Multimedia 

Pada kali ini saya akan membuat 3 poin dalam kajian yang saya buat. Yang pertama saya akan membahas beberapa hal yang menjadi buku ini menarik atau dapat dikatakan sebagai kelebihan. Yang kedua saya akan membahas beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam buku ini. Dan yang terakhir saya akan membahas tentang apa saja yang seharusnya ada dalam buku ini.

Pada BAB 5 ini menjelaskan tentang Evaluasi Multimedia. Dalam bab ini materi yang ada didalamnya sudah cukup lengkap. Sudah terdapat penjelasan yang cukup jelas untuk dipahami. Penjelasan yang diberikan pun juga sangat detail sehingga dapat melihat perbedaan setiap jenis evaluasi multimedia. Pada materi ini juga sudah dijelaskan secara lengkap terkait aspek yang mempengaruhi evaluasi multimedia seperti apa saja dan siapa saja yang berhak untuk melakukan evausai terhadap setiap proses yang dilakukan. Pada materi ini juga dilengkapi faktor apa saja yang dapat mempengaruhi proses evaluasi. Ada pula tambahan gambar yang mempermudah pemahaman pembaca terhadap materi yang disampaikan. Seperti pada evaluasi formatif sebelumnya, pada materi evaluasi sumatif juga terdapat penjelasan langkah-langkah evaluasi yang memudahkan pembaca dalam memahami pelaksaan evaluasi secara mandiri.

Penyampain materi pada BAB Evaluasi Multimedia sudah cukup lengkap. Akan tetapi asih terdapat beberapa kekurangan didalamnya. Dalam buku ini terdapat beberapa penggunaan kata-kata yang suit untuk di pahami, dan dalam kata tersebut tidak ada penjelassan untuk menjabarkan kata sulit yang dimaksud. Masih terdapat beberapa kata asing yang digunakan membuat para pembaca sedikit kesulitan untuk memahaminya. Padahal penjelasan penggunaan kata tersebut sangat diperlukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami. Dan sebaiknya dikasih penjelasan dikata berikutnya atau dapat dijelasskan pada bagian bawah buku seperti penjelasan yang merujuk pada kata tersebut.

Yang terakhir disini terdapat penambahan beberapa point untuk melengkapi isi buku tersebut. Karena terdapat beberapa penjelasan yang kurang dalam buku. sebaiknya penambahan materi yang tepat yaitu memberi penjelasan terhadap beberapa materi yang kurang dan penambahan penjelasan terhadap kata sulit yang sulit untuk dimengerti. Nanum untuk keseluruhan dari buku saya rasa sudah cukup baik. Dimana terdapat pendahuluan untuk menggambarkan materi yang akan dipelajari. terdapat penjelasan, jenis-jenis, maupun contoh untuk mempermudah pembaca memahaminya.

Itu tadi yang dapat saya berikan. Semoga dengan adanya kajian ini teman-teman semua dapat mengetahuinya dan menambah beberapa wawasan yang ada. DAn saya minta maaf jika terdapat penulisan kata yang kurang tepat. Jangan lupa untuk baca isi blog saya yang lainnya ya....

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rabu, 20 Mei 2020

Manajemen Proses

A.   Pengertian dari Management Proses

      Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi atau program yang sedang dijalankan atau software yang sedang dilaksanakan termasuk sistem operasi yang disusun menjadi sejumlah proses sequential. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Proses berisi instruksi dan data. program counter dan semua register pemroses, dan stack berisi data sementara seperti parameter rutin, alamat pengiriman dan variabel-variabel lokal.
      Sedangkan manajemen proses merupakan konsep pokok dalam sistem operasi, sehingga masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan sistem operasi.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
1.   Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
2.   Menunda atau melanjutkan proses.
3.   Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
4.   Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
5.   Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock

B.    Konsep Dasar Management Proses
1.   Multiprogramming adalah kegiatan menjalankan beberapa program pada memori pada satu waktu.
2.  Multiprocessing adalah manajemen banyak proses di komputer multiprocessor (banyak pemroses di dalamnya). Dengan kata lain komputer dengan banyak pemroses di satu sistem komputer dengan masing-masing pemroses melakukan pemrosesan secara independen
3.    Distributed Processing adalah manajemen banyak proses yang dieksekusi di banyak sistem komputer yang tersebar (terdistribusi).

C.    Komunikasi Antar Proses dan Penciptaan Proses

Sistem Operasi harus mendukung komunikasi antar proses dan penciptaan proses oleh pemakai sehingga membantu menstrukturkan aplikasi.
1.   Mekanisme proses untuk komunikasi dan sinkronisasi aksi
a. Sistem Pesan – komunikasi proses satu dengan yang lain dapat dilakukan tanpa perlu pembagian data.
b.   IPC menyediakan dua operasi :
1)  send(message) – pesan berukuran pasti atau variabel
2)  receive(message)
3)  Jika P dan Q melakukan komunikasi, maka keduanya memerlukan :
a)   Membangun jalur komunikasi diantara keduanya
b)   Melakukan pertukaran pesan melaui send/receive
4)  Implementasi jalur komunikasi
a)   physical (shared memory, hardware bus)
b)   logical (logical properties)
2.   Create and Destroyed Process
Penciptaan proses terjadi karena terdapat batch baru. SO dengan kendali batch job, setelah menciptakan proses baru, kemudian melanjutkan membaca job selanjutnya.
3.   Penciptaan proses melibatkan banyak aktivitas, yaitu :
a.    Menamai (memberi identitas) proses.
b.   Menyisipkan proses pada senarai proses atau tabel proses.
c.    Menentukan prioritas awal proses.
d.   Menciptakan PCB.
e.    Mengalokasikan sumber daya awal bagi proses.
           4.     Penghancuran proses (destroyed)  terjadi karena :
a.   Selesainya proses secara normal.
b.  Proses mengeksekusi panggilan layanan SO untuk menandakan bahwa proses telah berjalan secara lengkap.
c.   Batas waktu telah terlewati.
d. Proses telah berjalan melebihi batas waktu total yang dispesifikasikan. Terdapat banyak kemungkinan untuk tipe waktu yang diukur, termasuk waktu total yang dijalani (“walk clock time”) jumlah waktu yang dipakai untuk eksekusi, dan jumlah waktu sejak pemakai terakhir kali memberi masukan (pada proses interaktif) .
e.   Memori tidak tersedia.
f.   Proses memerlukan memori lebih banyak daripada yang dapat disediakan oleh sistem.
g.  Pelanggaran terhadap batas memori.
h.  Proses memcoba mengakses lokasi memori yang tidak diijinkan untuk diakses.
i.    Terjadi kesalahan karena pelanggaran proteksi.
j.   Proses berusaha menggunakan sumber daya atau file yang tidak diijinkan dipakainya, atau proses mencoba menggunakannya tidak untuk peruntukannya, seperti menulis file read only.
k.  Terjadi kesalahan aritmatika.
l. Proses mencoba perhitungan terlarang, seperti pembagian dengan nol, atau mencoba menyimpan angka yang lebih besar daripada yang ddapat diakomodasi oleh H/W.
m. Waktu telah kadaluwarsa.
n. Proses telah menunggu lebih lama daripada maksimum yang telah ditentukan untuk terjadinya suatu kejadian spesfiik.
o.   Terjadi kegagalan masukan/keluaran.

D.    Diagram State Proses

      1.     Status Proses

            Terdapat tiga state dasar dalam proses, yaitu running, ready, dan blocked.
              Keterangan:
1.     Proses di blok untuk melayani input karena sumber daya yang diminta belum tersedia / meminta layanan I/O sehingga menunggu kejadian muncul.
2.     Penjadwalan mengambil proses lain.
3.     Penjadwalan mengambil proses ini (baru).
4.     Input telah tersedia.

2.        Peralihan Status (State)
       Terdapat transisi di antara state-state selama siklus hidup proses, yaitu:
a.     Proses yang baru diciptakan akan segera mempunyai state Ready.
b.    Proses denagan state runningblocked karena sumber daya yang diminta belum tersedia atau meminta layanan perangkat masukan/keluaran sehingga menunggu kejadian muncul. Proses menunggu kejadian alokasi sumber daya atau selesainya layanan perangkat masukan/keluaran (event wait).
c.   Proses denagan state runningready karena penjadwal memutuskan eksekusi proses lain karena jatah waktu untuk proses tersebut telah habis (time-out).
d.   Proses denagan state blockedready saat sumber daya yang diminta/diperlukan telah tersedia atau layanan perangkat masukan/keluaran selesai (event occurs).
e.  Proses denagan state readyrunning karena penjadwal memutuskan penggunaan pemroses untuk proses itu karena proses yang saat itu running berubah state (menjadi ready atau blocked) atau telah menyelesaikan sehingga disingkirkan dari sistem Proses menjadi mendapatkan jatah pemroses.

3.        Suspend  dan Resume
Penundaan (suspendsion) adalah operasi penting dan telah diterapkan dengan berbagai cara. Penundaan biasanya berlangsung singkat. Proses yang ditunda (suspended process) tidak berlanjut (resume). Untuk waktu jangka peanjang, sumber daya-sumber daya proses dibebaskan (dilucuti). Operasi suspend dan resume penting, sebab :
a. Jika sistem berfungsi secara buruk dan mungkin gagal maka proses-proses dapat disuspend agar diresume setelah masalah diselesaikan.
    Contoh :
    Pada proses pencetakan, bila tiba-tiba kerta habis maka proses di tunda (suspend). Setelah kertas dimasukkan kembali, proses pun dapat di lanjutkan kembali (resume).
b. Pemakai yang ragu/khawatir mengenai hasil suatu proses dapat mensuspend proses (bukan langsung membuang (abort) proses). Saat pemakai yakin proses akan berfungsi secara benar maka dapat me-resume (melanjutkan kembali di instruksi saat di-suspend) proses yang di-suspend.
c.    Sebagai tanggapan terhadap fluktuasi jangka pendek beban sistem, beberapa proses dapat di-suspend dan di-resume saat beban kembali ke tingkat normal.

4.        Diagram State Proses
a.    Diagram State Dasar (3 Proses)
Proses melewati serangkaian state diskrit. Beragam kejadian dapat
menyebabkan perubahan state proses. Terdapat 3 state dasar yang dialami yaitu Running Iready dan Blocked.
b.   Diagram State Lanjut (5 Proses)
    Penundaan (suspension) adalah operasi penting dan telah diterapkan dengan beragam  cara. Penundaan biasanya berlangsung singkat, sering dilakukan sistem untuk memindahkan proses-proses tertentu guna mereduksi beban sistem selama beban puncak. Terdapat 5 state dasar yang dialami yaitu Running Iready, Blocked, Suspendedready, dan Supendedblocked